Minggu, 02 Januari 2011

belajar dari semut


Suatu saat , seorang anak kecil tengah duduk di ruang keluarga bersama ibunya. Di samping anak itu adalah dinding penyekat ruangan yang cukup tebal dan tampak retakan serta terdapat lubang kecil yang menganga. Satu persatu semut hitam berjajar rapi keluar masuk dari lubang itu. Si anak mulai tertarik melihat perilaku semut-semut itu. Ketika berpapasan semut-semut itu pasti berhenti dulu seperti saling menyapa dan berjabat tangan. Semut-semut hitam itu banyak sekali, terlihat di dinding seperti sebuah garis hitam yang sangat panjang dan berpangkal pada sebuah lubang. Si anak semakin tertarik melihatnya, ia tersenyum-senyum melihat beberapa ekor semut yang bergotog royong mengangkut serpihan kecil kue yang memang berserakan di lantai.

“ Nak , sedang apa ? “ tanya ibu anak itu sambil tersenyum memperhatikan tingkah anaknya.

“ Banyak semut , Ma ! Lihat , ada yang ngambil kue, kayaknya mau dimasukin ke lubang ! “ jawab si anak terlihat antusias.

Si anak terus memperhatikan dan memang benar, semut- semut yang membawa serpihan kue itu hendak masuk ke lubang. Tapi, tampaknya semut-semut itu mengalami kesulitan , lubangnya lebih kecil daripada diameter sepihan kue. Si anak yang melihatnya ingin membantu memasukkan kue ke lubang. Jarinya mulai dilentikkan untuk mendorong kue itu masuk kedalam lubang semut. Namun,..ups.. serpihan kue itu malah terjatuh ke lantai. Terlihat semut-semut sangat panik.

“ Yah,, kok malah jatuh “. teriak si anak kecewa, “ aduh,semut maafin aku,, aku gak bermaksud ngejatuhin kue itu. Aduh, gimana nih, kasian semutnya ! “ Si anak juga sedikt panik , ia merasa sangat bersalah. Tiba-tiba , dia mempunyai ide. Diambilnya secuil roti dan kemudian memasukkannya ke dalam lubang itu.

“ Semut, sebagai gantinya, aku kasih kalian roti aja ya. Ini lebih besar lho dari kue tadi...”, si anak tersenyum lega. Kini semut-semut hitam itu malah semakin panik karena lubangnya justru tertutup oleh secuil roti yang dimasukkan si anak.

***

Dari cerita di atas , kita bisa memetik hikmahnya, bahwa memberikan pertolongan ternyata harus sesuai dengan situasi dan kondisi objek yang akan kita tolong,karena jika tidak justru akan menambah masalah baru atau bahkan mencelakakan. Selain itu, persepsi yang salah bisa menimbulkan kesalahpahaman. Sebenarnya semut-semut itu tidak perlu mendapatkan pertolongan dari si anak, kekuatan si anak terlalu besar untuk membantu semut-semut itu.

***

Das ist all..

Semoga bermanfaat :D