*Gema Babussalam in Darmacaang*
Ada sedikit cerita yang lumayan bikin ngenes, kejadiannya sebelum outbond dimulai. Rencananya ini emang bukan sekedar rihlah biasa, tapi ada outbondnya juga. Awalnya semua peserta dijadwalkan kumpul jam 7 pagi dan tepat jam 8 outbond akan dimulai. Tapi, berhubung banyak yang ngaret dan persiapan yang dirasa belum matang, jadi keberangkatan ditunda sampai jam setengah 9. Yapz, ngaretnya sampai satu setengah jam, ditambah satu jam perjalanan ke Darmacaang, dan ditambah lagi dengan berbagai hambatan yang benar-benar mengulur waktu.
Perjalanan menuju lokasi outbond lumayan ekstrim, di kanan kiri banyak jurang, jalanannya 'galituk' kalo kata orang Sunda, dan lebih ekstrim lagi di salah satu tanjakan , angkot yang kita tumpangi mundur lagi. Whoaa,,dan semua penumpang yang dominannya akhwat refleks teriak.
"Neng,,kaluar,kalaluar heula !!! " teriak kenek dan supir angkot yang udah keliatan pucat & kaget.
Dan semua penumpang pun terpaksa keluar dengan wajah yang ga karuan. Sebagian malah ikut mendorong angkot sampai ke atas. Hmm,,cukup konyol memang, karena setelah angkot yang kami tumpangi, ada lagi, bahkan sudah bukan hal yang aneh , banyak kendaraan yang mundur lagi saat melewati tanjakan itu. -,-"
Sampai di lokasi, ternyata sudah ada instruktur -trainer outbond profesional- yang menunggu. Ga tanggung-tanggung, dia udah nunggu dari jam 7 dan kami baru sampai ke lokasi Darmacaang jam setengah 10. padahal katanya , dia bela-belain dari Semarang , ngendarain mobil semalaman, selama 14 jam hanya untuk outbond ini. Awalnya dia juga agak ketus dan marah, bahkan saat ditanya jawabannya bikin ngenes. Ya ampun, jadi merasa bersalah >.<, malu-maluin lagi , kami malah sengaja ngulur waktu. Tapi, Alhamdulillah kami masih punya waktu 2 jam untuk semi outbond. Dari keterlambatan itu, kami ditekankan untuk benar-benar menghargai waktu dan jangan banyak bergurau. Ada banyak pelajaran kecil yang kami dapat selama outbond yang cukup singkat, namun nilainya begitu besar dan berkesan. :)
Perjalanan menuju lokasi outbond lumayan ekstrim, di kanan kiri banyak jurang, jalanannya 'galituk' kalo kata orang Sunda, dan lebih ekstrim lagi di salah satu tanjakan , angkot yang kita tumpangi mundur lagi. Whoaa,,dan semua penumpang yang dominannya akhwat refleks teriak.
"Neng,,kaluar,kalaluar heula !!! " teriak kenek dan supir angkot yang udah keliatan pucat & kaget.
Dan semua penumpang pun terpaksa keluar dengan wajah yang ga karuan. Sebagian malah ikut mendorong angkot sampai ke atas. Hmm,,cukup konyol memang, karena setelah angkot yang kami tumpangi, ada lagi, bahkan sudah bukan hal yang aneh , banyak kendaraan yang mundur lagi saat melewati tanjakan itu. -,-"
Sampai di lokasi, ternyata sudah ada instruktur -trainer outbond profesional- yang menunggu. Ga tanggung-tanggung, dia udah nunggu dari jam 7 dan kami baru sampai ke lokasi Darmacaang jam setengah 10. padahal katanya , dia bela-belain dari Semarang , ngendarain mobil semalaman, selama 14 jam hanya untuk outbond ini. Awalnya dia juga agak ketus dan marah, bahkan saat ditanya jawabannya bikin ngenes. Ya ampun, jadi merasa bersalah >.<, malu-maluin lagi , kami malah sengaja ngulur waktu. Tapi, Alhamdulillah kami masih punya waktu 2 jam untuk semi outbond. Dari keterlambatan itu, kami ditekankan untuk benar-benar menghargai waktu dan jangan banyak bergurau. Ada banyak pelajaran kecil yang kami dapat selama outbond yang cukup singkat, namun nilainya begitu besar dan berkesan. :)